Tuesday, December 13, 2011

Hukum Membaca Sayyidina Dalam Bersholawat


HUKUM MEMBACA SAYYIDINA DALAM BERSHOLAWAT

Dalam hubungan dengan masalah shalawat ini banyak dari umat Islam menambahkan lafazh – lafazh tertentu yang tujuanya hanyalah semata – mata mengekpresikan rasa cinta dan ta’zhimnya kepada Rasululloh SAW. Biasanya mereka menambah lafazh Sayyidina, Maulana, Habibina dan lian - lain .
 Penambahan lafazh - lafazh ini pun sering dipermasalahkan oleh orang – orang yang berfaham diluar Ahlussunnah Wal Jamaah. Mereka memberi fatwa yang intinya menyatakan bahwa membaca “ Sayyidina” dalam mengucapkan shalawat kepada Nabi, tidak baik. Lebih baik dihentikan.
Sehubungan dengan adanya fatwa tersebut, maka terdoronglah hati penulis untuk menjelaskan hukum membaca “ Sayyidina “ tersebut sesuai dengan hukum – hukum agama yang berlaku menurut dalil – dalil Kitab dan Sunnah serta  fatwa para ulama dari kalangan Ahlussunnah Wal Jamaah.
Sayyid dalam bahasa Arab artinya penghulu. Sayyidina artinya penghulu kita. Penghulu adalah orang yang dimuliakan dalam suatu kelompok manusia dan orang yang dijadikan panutan dan pimpinan dalam segala urusan.
Kalau kita katakan bahwa Nabi Muhammad adalah “penghulu kita “ ,maka itu berarti beliau adalah orang yang kita muliakan, kita hormati, kita junjung tinggi dan kita jadikan pimpinan dan panutan lahir batin, di dunia dan akhirat.
Kalau kita ucapkan “ Sayyidina Muhammad “ maka itu berarti  bahwa kita memuliakan beliau sebaik – baiknya dan mengangkat derajat beliau setinggi – tingginya, sesuai dengan kedudukan beliau yang sebenarnya.
Lalu, bagaimana hukum membaca “Sayyidina “ dalam mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW ? Dalam hal ini seluruh kitab – kitab fiqih yang mu’tamad dalam Mazhab Syafi’i menetapkan bahwa membaca “Sayyidina “ sebelum membaca nama Nabi Muhammad SAW dalam shalawat, adalah afdhal, yakni lebih baik karena hal itu berarti menghormati dan memuliakan Nabi Muhammad SAW.
Fatwa para ulama dari kalangan Mazhab Syafi’i ini berdasarkan pada Kitabullah dan Sunnah Rasululloh SAW. Diantaranya adalah firman Alloh dalam Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 56 dan ayat lainya,yaitu:
“ Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung “ ( Q.S.al A’raf : 157 ).
Orang yang memuliakan Nabi adalah orang yang akan dapat kemenangan dan keberuntungan. Membaca Sayyidina adalah dalam rangka memuliakan Nabi yang mulia,Muhammad SAW
Banyak sekali hadits yang menjelaskan tentang kemuliaan dan keagungan Nabi Muhammad  SAW. Diantaranya menyebut beliau sebagai panglima para utusn Alloh, sebagai pemuka Arab, sebagai pemimpin anak Adam dan sebagainya.Dalam hadits Rasululloh SAW disebutkan:
                                                                Dikutip dari Buku : HUJJAH ASWAJA
                             Pengarang : Drs. Moh. Syaifulloh Al Azizi




No comments:

Post a Comment