Sunday, December 25, 2011

Rahasia dan Latar Belakang Tawassul


RAHASIA DAN LATAR BELAKANG TAWASSUL

            Selanjutnya kenapa kita perlu bertawasul, dalam ,menjawab maslah ini, marilah kita mengikuti fatwa dari Hadlratusy Syaikh K.H.Ali Ma'shum,Rois Am PBNU 1980 -1984 dalam kitabnya Hujjatu Ahlussunnah Wal Jama'ah, yang ditrjemahkan oleh K.H.Ahmad Subki Masyhadi dengan judul Kebenaran Argumentasi Ahlussunnah Wal Jamaah. Dalam buku ini,.beliau menjelaskan apa rahasia dan latar belakang tawassul itu. Diantara  rahasia dan latar belakang tawassul itu adalah :
1.       Syaikh Abu Saif Al- Hammami, salah seorang ulama al Azhar menyatakan bahwa terdapat sekelompok  ( di Indonesia juga ad ? ) yang mengatakan bahwa tawassul Hukumnya Musyrik, membawa kekafiran dan karenanya maka orang yang tawassul dengan Nabi dan para Wali Alloh telah menjadi halal darahnya.
Selanjutnya ulama Al Azhar itu menegaskan bahwa orang yang bertawassul itu sama sekali tidak beri'tqad bahwa terlintas dalam  hatinyapun tidak bahwa para Nabi dan wali yang ditawasuli itulah tempat mereka memohon. Tetapi hanya Allohlah tempat meminta, hanya Alloh belaka yang mengabulkan permohonan.
Demikianlah sesungguhnya keyakinan yang ada dalam benak hati orang – orang yang tawassul, siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
2.       Kalau kita mau membaca diri sendiri, maka akan mengetahui bahwa diri kita ini penuh dosa, maksiat dan kelaliman, dan ini mengakibatkan terhalangnya pengabulan pengabdian kita, dan karena do'a itu termasuk pengabdian ( ibadah) maka do'a pun akan tidak terkabulkan karena Alloh berfirman:
"Sesungguhnya Alloh Hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa" ( Q.S.al Maidah : 27 ).
 Oleh karena itu maka selayaknya jika dalam mengunjukkan permohonan itu memakai perantara orang – orang  yang dekat kepada Alloh, para Nabi dan Waliyullah, ulama dan shalihin, sebab merekalah orang – orang yang paling berhak memperoleh kenikmatan dari Alloh dan permohonannya selalu dikabulkan.
3.       Dengan begitu maka sesungguhnya tawassul adalah salah atu yang lebih etis / sopan serta luwes dalam mengunjukkan sesuatu permohonan kepada Alloh, Dzat Yang Maha Suci dan Maha Agung itu.
4.       Alloh adalah Maha Pengasih, Murah dan Maha Pengabul Permohonan. Itu adalah Alloh. Sedang kita selaku makhluk, sudah barang tentu mempunytai aturan, sopan  santun dan tatakrama sendiri dalam upaya mendapatkan kemurahan tersebut. Memanglah kesopanan dan tatakrama hanya dilakukan oleh orang yang mau sopan, tahu adab dan tidak sombong.
5.       Dalam kenyataanya hampir seluruh anugerah Alloh yang dicurahkan kepada para makhluk itu mesti dengan perantaraan sesuatu.
Obat menjadi perantara datangnya kesembuhan. Ulama/ Guru menjadi wasilah datangnya rizki Alloh dan lain – lain. Semua itu  sebagai wasilah, sedang sumber pertamanya adalah Alloh. Demikian pula dalam masalah do'a anugerah Alloh yang wujudnya keterkabulan itu datangnya dengan wsilah para Nabi,Ulama' ,Shalihin. Kita semua tahu bahwa yang didekati adalah ( diziarahi ) adalah para kekasih Alloh, oleh karena itu hukum wasilah adalah boleh,diperintahkan agama sebagaimana firman Alloh diatas. Apabila kita sudah mengerti duduk persoalannya, tidaklah benar orang yang mengatakan bahwa tawassul itu adalah musyrik.
           Kenapa kita bertawassul kepada para Nabi, Ulama,Shalihin dan para wali Alloh. Tidak lain adalah karena mereka adalah orang – orang yang cinta kepada Alloh dan dicintai Alloh.  Cinta kepada orang – orang yang dicintai Alloh berarti kita cinta kepada Alloh. Alloh berfirman:
" Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Alloh itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.  (yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.  Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Alloh. yang demikian itu adalah kemenangan yang besar ' (Q.S.Yunus : 62 -64 ).
       Kecintaan Alloh terhadap mereka ditegaskan dalam Al Qur'an:
`" Dan barangsiapa yang mentaati Alloh dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Alloh, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya " ( Q.S.an Nisa': 69 ).

Daftar Pustaka :
Ahmad Subki Masyhadi Ali Ma’shum, Kebenaran Argumentasi Ahlussunnah Wal Jama’ah ( Terjemhan Hujjatu Ahli al Sunnah Wa al-Jama’ah ,karya K.H. Ali Ma’shum), Udin Putra Pekalongan,1983

H.Mahrus Ali, Mantai Kiai NU Menggugat Shalawat & Dzikir Syirik, La Tasyuk pres,
Imron Abu Amar, Peringatan Khaul Bukan Dari Ajaran Islam Adalah Pendpat Yang Sesat, Menara Kudus, 1995,
Imam Jalaluddin Al – Suyuthi, Al – Itqan fi Ulumi  al Qur’an Juz I, Mushthafa Babie  al Halabie Mesir,
M.A.Sahal Mahfudh, Dialog Dengan Kiai Sahal Mahfudh ( Solusi Problematika Umat ), Ampel Suci – LTN NU Jawa Timur, cetakan I, 2003
Imron AM, Kupas Tuntas Masalah Peringatan Haul, Sebuah Upaya Otokritik dari Kalangan Ulama Ahlussunnah wal Jamaah, Al- Fikar  Surabaya, cetakan I, 2005

No comments:

Post a Comment